birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Selasa, 10 Januari 2012

Marry me Under the Mistletoe

Happy reading

.

.
Ontario, Canada.
December 23th 1999
2 days before Christmest


"Justin.. Justin.. Telima ini..! Ahahaha" gadis kecil nan cantik itu berseru dng nada cadel dan tertawa lepas ketika salju dingin yang telah ia bentuk menjadi bola-bola mengenai tepat di wajah sahabatnya, justin.

"Uuh dingin.. Awas saja kau Shallon.. Telima ini sbg pembalasan ku.." Kata Justin kecil dng cadel menyebut nama sahabatnya, Sharron. Ia berusaha membersihkan salju yang ada di wajahnya dan berusaha membalas, tapi sayang lemparannya itu meleset. "Yee.. Tidak kena!" Ledek Sharron dengan penuh kemenangan. "Uuh.. Ini lagi.. Ini.. Ini.." Justin kecilpun kesal dan melemparkan bola saljunya secara terus menerus tanpa henti. "Wee.. Tidak kena.. Tidak kena.. Tidak.. Uuh" ditengah ledekan tiba-tiba saja serangan bola salju itu mengenai langsung ke wajah Sharron.

"Yyeee... Lasakan itu! Hhahaha" kini Justin yang penuh dengan kemenangan. "Huh.." Gumam Sharron kesal dan melipat kedua tangannya didada.

"Justin.. Sayang, ayo kita pulang. Hari sudah mulai senja nak.. Ayo kita pulang" wanita muda dan cantik, yang tidak salah adalah ibu justin, menghampiri Justin dan mengajaknya pulang "okay mom.. Bye shallon besok kita main lagi ya" kata justin kecil dan tersenyum manis kepada sharron. "Besokkan malam natal.." Kata sharron "yaa, kita main saat sore.." Jawab justin "Justin.. Ayo pulang!" Suara Ibu justin kembali terdengar "iya mom.. Okay, bye shallon" justin kecil pun pergi dan menghampiri Ibunya.

Gadis kecil Sharron-pun juga pulang. Ia pulang sendiri, karena ibunya sedang sibuk mempersiapkan natal.

"Aku pulang.." Kata Sharron ketika baru membuka pintu. Dan betapa kagetnya ia ketika melihat dirumahnya tidak ada barang-barang lagi, hanya kardus-kardus yang tergeletak dimana-mana. Dengan segera ia berlari mencari ibunya seraya terus menyerukan "mom..mom.."

"Ada apa sayang?" Tanya ibunya ketika mendengar seruan anaknya "mom.. Kemana barang-banrang kita? kenapa hanya ada kardus-kardus mom? Memang barang-barang kita kemanakan?" Sharron terus membanjiri ibunya dengan pertanyaan polos "tenanglah sayang.. Barang-barang kita sudah ada di dalam kardus-kardus itu. Apa kau lupa jika kita akan pindah?" Jawab mom "pindah? Mom tidak pernah memberi tahuku jika kita akan pindah.." Lagi-lagi sharron berkata dengan polosnya "iya, sayang.. Kita akan pindah dekat rumah nenekmu di Atlanta.. karena rumah ini akan dijual" jelas mom "Dijual? Kenapa mom? Kenapa harus dijual? Aku sudah suka tinggal disini! Kenapa kita harus pindah?" Sharron tampak makin bingung

"Sstt.. Maafkan aku sayang aku tahu kau tidak mau pindah dari rumah ini karena temanmu Justin bukan? Akupun sama sayang, aku tak ingin meninggalkan rumah ini karena rumah ini adalah rumah kenangan mom bersama mendiang dadmu.." Mom berkicau panjang lebar "lalu mengapa kau menjual rumah ini mom?"

"Itu karena.. Karena aku.. Aku.. Aah.. Kau tak akan mengerti Sharron. Sudah cuci kakimu dan tanganmu lalu kau makanalah, aku sudah menyiapkan makanan untukmu.." Mom mengalihkan pembicaraan. "Tapi mom..." Ucapan sharron belum selesai namun ibunya sudah mendesaknya untuk sdgera cuci tangan dan kaki.


~Malam harinya..~


Sharron termenung di depan jendela kamarnya. Melihat jutaan bintang dan bulan yang bersinar. Hingga ia tak menyadari jika air matanya telah meleleh ke pipi mulusnya.

"Dad.. Mengapa mom mau menjual rumah ini? Bukankah ia bilang ini rumah kenangannya bersama dad? Lalu mengapa ia ingin menjualnya dan pindah ke rumah grandma?" Sharron berbicara sendiri, seolah ia sedang berbicara dengan mendiang ayahnya yang sudah meninggal sejak 2 tahun yang lalu akibat kecelakaan. "Aah.. Ya, aku harus berpamitan kepada Justin.. Tapi bagaimana caranya? Ini sudah malam dan aku yakin dia sudah tidur. Jika esok, ham.. Aku tak yakin karena Mom bilang kita akan berangkat pagi-pagi sekali, lalu bagaimana caranya aku berpamitan dengan justin? Aah ya.. Aku tahu caranya!" Oceh sharron sendiri. Ia segera meloncat menuju meja belajarnya, mengambil secarik kertas dan menulis, walau tulisannya seperti ceker ayam.

Setelah selesai menulis ia masukan kertas itu ke dalam amplop. "Besok sebelum aku pergi, aku akan menaruh surat ini di dalam kotak pos rumah justin.."


December 24th 1999
1 days before chrismest


Sesuai rencana. Pagi-pagi sekali sharron meminta izin kepada ibunya dengan alasan ingin mengambil mainannya yang tertinggal di luar.

Setelah mendapatkan izin sharron diam-diam datang ke rumah justin dan memasukan surat yang ia buat tadi malam ke kotak posnya. Sesudah itu ia langsung pergi karena takut terlihat oleh orang lain.

+++

15 tahun kemudian...


December 22th 2014
3 days before chrismest


Kini kehidupan Sharron telah berubah total. Dari Sharron kecil yang masih ingusan, kini ia telah menjelma sebagai gadis cantik, pintar, dan berbakat berumur 20 tahun. Ibu sharron juga sudah menikah lagi dengan bos perusahaan besar, dan itu membuat sharron hidup dalam kemewahan.


Pagi ini, sahrron memutuskan untuk kembali ke kota asalnya Ontario dan merayakan natal di sana. Ia teringat dengan surat kecil yang ia berikannya kepada justin. Didalam sana ada beberapa janji sharron untuk justin termaksud ia berjanji akan kembali menemui Justin saat Natal tiba.

Dan belakangan ini ia juga mendengar jika justin telah menjadi seorang superstar dunia. Awalnya ia sempat tak percaya, karena setahunya justin kecil sama sekali tak memiliki bakat dalam bidang apapun. Selain itu, menurut info juga justin sudah pindah dari rumah kecilnya ke rumah yang lebih besar, yaitu di dekat jantung kota ontario.

+++

@bandara

Sharron melangkah dengan cepat seraya menyeret koper besarnya. Ia menghubungi beberapa nomor, yang ayah tirinya bilang org itu akan menjemputnya dibandara.

Tapi tiba-tiba saja, Sharron tak sengaja menabrak seorang lelaki hingga membuatnya terjatuh. "Aah.. Maaf" kata lelaki yang menabrak sharron dan berusaha membantunya berdiri. "Ya tak apa.." Balas sharron mengangkat wajahnya yang sedari tadi tertunduk. "baiklah.." Lelaki itupun berlalu pergi.

"Nona!" dalam kejauhan Sharron melihat seorang pria tua melambaikan tangannya. Dengan segera sharron menghampirinya. "Maaf nona. Nona sudah kesusahan mencariku.." sesal lelaki tua itu "Tak apa.. ayo kita langsung saja kehotel untuk menaruh barang-barang. Lalu sehabis itu kita bisa langsung pergi.." jelas Sharron "Baik nona.."

---

Sharron sudah menaruh barang-barangnya di hotel, dan kini saatnya untuk berkeliling kota. Ia sangat bingung dengan jalan kota ini yang sudah banyak berubah. Yang dulunya disana ada sebuah hamparan tanah luas tempat anak-anak bermain bola, kini telah menjadi hamparan toko-toko.

"Maaf tuan.. apahak kau tahu dimana alamar ini?" tanya Sharron ketika ingat apa tujuan ia kesini "Oh.. bukankah ini rumah Justin Bieber si superstar itu?" Kata supir "Ya.. kau kenal dia?" ucap sharron "tentu.. siapa yang tidak kenal dia di kota sekecil ini.."

"am.. bisakah kau mengantarkanku kesana?" pinta sharron "maaf.. tapi untuk apa?" tanya supir "Aku ini teman semasa kecilnya. Dan aku memiliki janji kepadanya.." jelas sharron "okay.. baiklah.."

+++

Mobil berhenti didepan rumah besar. "inilah rumahnya nona.." jelas sang supir. "baiklah.. kau tunggu saja disini. Aku akan masuk.."



BERSAMBUNG..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar