birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Minggu, 18 Maret 2012

You always be mine #part2


Laura Pov

        "Laura!"
Sebuah suara yang sudah sangat bosan kudengar menyerukan namaku dari arah belakang. Ku balikan badanku, well, seperti yang kuduga itu adalah Caroline. Dia mempercepat langkahnya dan sejurus kemudian ia sudah ada di hadapanku.
            "Ada apa?"
Tanyaku yang saat itu sedang membawa buku yang lumayan banyak di tanganku.
         "Sore ini apa kau ada acara?"
Balas tanya Caroline.
                "Em.. aku rasa acaraku sore ini hanya ingin mengerjakan semua tugasku.."
           "Good.. come, ikut aku.."
Dengan wajah yang berseri-seri, secara tiba-tiba caroline menarik tanganku dan membawaku pergi
              "Hay kita mau kemana! Hay lepaskan aku...!"
Seruku. Namun Caroline tidak mengubrisnya, ia terus menarik tanganku tanpa memperdulikanku yang tengah terseok-seok seraya membawa buku banyak ditanganku. Kejam sekali dia, apa dia fikir aku peliharaannya? -,-"

---

         Aku heran kenapa Caroline membawaku kesini, apa dia tidak tahu aku paling malas kalau harus ke sebuah butik seperti ini? Apalagi ia selalu menyodorkan beberapa dress satin kepadaku untuk dicoba, itu membuatku harus bolak balik masuk ke ruang pass.
               "Coba ini!"
Perintahnya seraya menyodorkanku dua buah dress dengan model yang berbeda, yang satu model dress  dan yang satu lagi model Organza lace dan satu lagi model Cocktail Empire.
                   "Aku tidak mau..! Ayolah, dirumahku juga masih ada banyak dress"
              "Coba saja dulu.. Lagi pula Ibumu bilang aku harus membuatmu tampil cantik esok malam.."
                  "Apa ibuku? kenapa kau sangkut pautkan ini dengan ibuku?"

               "Aku sudah bilang kepada ibumu jika kau akan ikut Prom night esok. Lalu setelah itu ibumu langsung menyuruhku kerumahmu, dan memberikanku kartu ini.. Ibumu sungguh sangat baik.." jelas Caroline, aku tercengang ketika melihat kartu kredit mom ada ditangan caroline. Kenapa bisa seperti ini?
                   "Huh.. Dia baik tapi juga terkadang bodoh.."gumamku
                        "Ya sudah coba ini dan perlihatkan bagaimana tampilanmu.."
Caroline mendorongku masuk ke ruang pass, itu membuatku dengan terpaksa harus mengikuti printahnya -,-


       Kini aku keluar dengan tampilan Cocktail Empire. Seperti sebelum-sebelumnya Caroline hanya bisa melihatku dengan tatapan orang yang sedang menilai, ia memutarkan tubuhku dan sejurus kemudian dia menggelengkan kepalanya. Dia kembali menyuruhku untuk masuk kedalam runang pass untuk mencoba dress berikutnya


       Dan kini aku keluar dengan tampilan Organza lace. Ekspresi Caroline tetap sama yaitu menilai, ia memutar-mutar tubuhku dan sejurus kemudian dia tersenyum dan mengangguk. Itu membuat hatiku senang karena dapat pergi lebih cepat dari butik ini.

                                                                           +++


Keesokan harinya..
Malam disaat Prom night..

     Setelah kemarin lelah berbelanja dengan Caroline. Malam ini adalah hari pembalasannya. Hari ini aku akan berangkat ke acara prom night dengan Caroline. Awalnya aku sedikit tidak enak dengan Harry karena seharusnya dia yang bersama Caroline, tapi Harry sendiripun berkata tak apa.


           Dengan dandanan yang simpel, memberikan perhatian khusus untuk mempertebal dandanan pada bagian mata dan rambut yang digerai dan diikal bawah aku sudah siap untuk berangkat ke Prom malam ini.

        "Kau tampak cantik sayang.."
Puji Mom yang tengah ada di rangkulan dad saat aku tengah bercermin di ruang tengah
           "Thanks Mom.." sahutku tersenyum senang atas pujian mom..
        "Tak disangka Laura kecil kita telah dewasa.." Sambung dad
              "Tentu saja.. Apalagi kini ia sudah mempunyai seseorang yang disukai" ledek mom

       Seketika aku tersentak dan aku rasa wajahku juga sudah memerah
          "A..a..aku belum punya mom!" Tugkasku
      "Tak perlu dipungkiri sayang. Wajahmu begitu merah. Lagipula kau sudah Dewasa, usiamu sudah 17 tahun jadi wajar saja kau menyukai seseorang.."
     "Tapi aku tidak punya mom!"
       "haha.. Okay, Im just kidding dear.."

      Tak lama kemudian sebuah klakson mobil terdengar dari luar rumah. Akupun segera keluar dan didapati mobil Ferrari Merah.
        "Mom dad! aku pergi dulu!" teriakku.

   "Wow.. You Amazing Laura.. So very beautiful.." Puji Caroline ketika aku masuk ke mobilnya
       "Thanks.." Ucapku gembira

   "Tapi ada yang kurang.. Kau belum siap untuk tempur menaklukan para lelaki di prom nanti"
     "ham.. What you mean? and What that?"

           "you're not wearing a mask. Belum lengkap jika kau tak menggunakannya karena tema prom kali ini adalah pesta topeng.."
        "Am.. Baiklah aku ambil dulu.." Baru saja aku ingin keluar dari mobil tiba-tiba Caroline menghentikanku

            "Tak perlu. Aku membelikannya untukmu.." Caroline mengeluarkan sebuah Tas belanjaan dari jok belakang mobilnya. Ku lihat isinya dan ternyata itu adalah sebuah topeng.

         "Wow.. Terima kasih Carol.. ini sangat indah" Ucapku seraya memeluk Caroline
         

Ketikkan teks atau alamat situs web atau terjemahkan dokumen.
Batal

+++


        Musik kelasik sudah terdengar dari Luar pintu aula sekolah tempat akan diadakannya Prom. Pintu masuk terbuka, dan wow.. Ini membuat mataku takjub. Sebuah ruangan besar yang Multifungsi ini disulap seperti sebuah ruangan yang dipikirkan oleh Author.. #eh ngaur# seperti sebuah ruangan mewah nan megah yang ada di sebuah istana negeri dongeng

     "Hay.."
Sebuah suara bas terdengar dan sebuah tangan memegang bahuku dan Caroline dari arah belakang. Dengan sontak kami berdua menoleh.
       "Hay Dear.." Sapa Caroline
          "Hay Harry"
    "Bagaimana kau dapat mengenali kami?" tanya Caroline
        "Mudah saja sayang, dengan melihat postur tubuhmu yang seksi saja aku bisa tau kalau itu adalah kau.."

         "Huh pikiranmu ini -,-. Hay, apakah dia akan datang sesuai rencana?" Kata Caroline sedikit berbisik
       "Ya.. dia sudah datang. Dia ada di antara kerumunan wanita-wanita yang ada disana" Harry menunjuk kepada kerumunan gadis-gadis itu dan setelah dilihat-lihat diantara kerumunan gadis-gadis itu ada seorang laki-laki tinggi menggunakan setelan jas abu-abu yang sangat amat modis. Yaaa.. Siapa lagi, itu adalah Justin.. Huh, aku ingin kesana tapi aku malu untuk menghampirinya lebih dahulu.






            Ini topeng yg dipakai laura.. :D



Ini gaun yg dipakai oleh luara..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar