Mentari pagi sudah muncul untuk memenuhi tugasnya menerangi bumi
pada siang hari. Cahaya mentari itupun juga telah menyeruak ke seluruh
ruangan kamar hotelku melalui celah gorden jendela. Suara yang nyaring
nan berisik yang kurasa berasal dari sebelah tempat tidurku juga
menggema keseluruh ruangan sampai membuat tidurku terganggu.
"Huh.. Berisik bunyi bodoh!" ucapku kesal seraya menutupi kepalaku
dengan bantal yang ada di sebelahku. Suara itu berhenti, namun beberapa
saat kemudian suara itu kembali datang. "Arrrggghh.. Fine. aku bangun!"
geretakku bangun dari tempat tidurku, ku tolehkan kepalaku kepada Telpon
yang ada di meja kecil disebelah tempat tidurku.
"Hallo.. ada apa!?" kataku ketika mengangkat telpon "Selamat pagi nona.
Maaf mengganggu anda, tapi supir anda sudah menunggu di loby.." Kata
Seorang repsepsionis yang ada di ujung telpon "Apa supir? Oh.. Astaga"
aku tersentak ketika mengingat jika aku memiliki jadwal untuk pergi
kerumah Justin, dengan cepat aku lihat jam yang ada diponselku. Astaga,
jam 8.30 aku kesiangan
"Nona?" ulang
repsepsionis "oh.. iya, bilang kepadanya tunggu aku setengah jam lagi,
aku akan turun setengah jam lagi" jawabku lalu langsung menutup
telponnya lalu menuj ke kamar mandi.
+++
30 Menit kemudian
"Selamat Pagi nona.." sapa seorang peria ketika aku baru tiba diloby
"Selamat pagi" jawabku "Maaf nona, aku Alexander. Aku pengganti supirmu,
karena supirmu yang kemarin sedang tidak enak badan" lanjutnya
memperkenalkan diri
"aah ya.. Dan maaf aku tadi
sedikit kesiangan. Apa kau sudah lama menunggu?" Ucapku basa basi kepada
Alexander "Ya, tapi Tak masalah nona.. Apa kita bisa berangkat
sekarang?" tanya Alexander "Oh.. tentu. Ayo. Tapi sebelum ketempat
tujuan, aku mau ketoko hadiah.. kira-kira ada toko hadiah dekat-dekat
sini tidak?" balas tanyaku "em.. jika dekat-dekat sini setahuku ada
nona" jawabnya "okay, kita mampir kesana terlebih dahulu.. Tapi, anyway
Kau tahukan tujuan kita mau kemana?" kataku "Ya nona.." jawabnya
"Baguslah, ayo kita pergi"
ALexander
mempersilahkanku berjalan duluan didepannya. Sebelum masuk seorang
pegawai hotel membukakan pintu mobilnya untukku, dan aku membalasnya
dengan senyuman manis.
------
"Tunggulah sebentar disini ya" Kataku setelah itu turun dari mobil,
ketika mobil yang kutumpangi sudah sampai didepan toko hadiah. "Baik
Nona"
"Selamat datang" sambut pegawai toko ketika
aku masuk. Ku telusuri setiap sudut toko, aku bingung ingin membelikan
apa untuk hadiah natal untuk Mom Pattie dan Justin. Pandanganku tertuju
kepada sebuah tas berpita diujung sana, tas itu begitu cantik dan aku
yakin Mom Pattie akan menyukainya. Ku ambil tas itu lalu menyuruh
pegawai untuk membungkusnya dengan kertas kado Natal.
Setelah menemukan hadiah yang pas untuk Mom pattie kini aku mencari
untuk Justin. Ku telusuri Toko tersebut, aku melihat disana ada sebuah
Jacket yang sangat keren. Tapi ketika aku melihatnya, sepertinya
ukurannya tidak cocok untuk Justin, ini sangat kekecilan. Ku tanya
kepada pegawai toko adakah ukuran yang lebih besar dan jawabannya adalah
tidak. Ku cari-cari lagi kado untuk Justin, tapi sayangnya tak ada yang
bagus lagi. Huh, ada apa dengan toko ini? kenapa tak ada barang yang
bagus untuk kekasihku! huh
Aku
menyerah karena tak dapat menemukan kado yang pas untuk Justin, ya sudah
akhirnya aku hanya membeli kado untuk mom pattie, sedangkan hadiah
untuk Justin aku bisa mencarinya di toko yang lain. Aku kembali kemobil.
"Kau sudah selesai nona? apa kau mau ketempat lain dulu sebelum
ketempat tujuan?" tanya Alexander "Ya.. hem, Alex apa kau tahu toko
hadiah dekat-dekat sini yang lain?" balas tanyaku "Ya tentu saja"
jawabnya "Bisakah kau antarkan aku kesana?" | "Ya, baiklah"
-------------
Mobilku berhenti disebuah toko kado, tapi tunggu dulu sepertinya tempat
kado ini hanya khusus wanita. Karena dari plang nama toko saja aku
sudah bisa menebak jika ini untuk wanita. "Tak adakah Toko yang lain?
Ini adalah toko khusus wanita.. jadi mungkin kita harus mencari toko
yang umum" kataku kepada alex, ia mengerti dan membawaku ketoko lain.
Kali ini Alex membawaku kesebuah toko, aku turun dan masuk ke dalam
toko. Aku sedikit tertarik dengan macam-macam barang yang ada di sini,
hanya saja sepertinya barang-barang seperti ini pasti sudah dimiliki
Justin. Aku ingin mencari kado yang belum Justin miliki. Ku berpaling
lagi ke toko lain dan lainnya dan lainnya.
Kali ini aku sungguh menyerah, seluruh toko sudah ku simbangi tapi tak
ada Hadiah yang menurutku cocok untuk Justin. Akhirnya aku menyerah dan
pergi ke rumah Justin, aku akan jelaskan kenapa aku tak membelikannya
hadiah.
+++
Sesampainya didepan Rumah Justin.
"Kau boleh pulang Alex.. Karena aku akan menghabiskan malam natal
disini" Kataku sebelum turun dari mobil "Tapi, Nona pulang bagaimana?"
tanyanya khawatir "Tak usah khawatir.. Itu urusan gampang" jawabku
"Baiklah kalau begitu. Tapi, jika nona memerlukan jemputan tinggal
hubungi aku saja. Ini kartu namaku" Alexander meberikan sebuah kertas
kecil, kartu namanya.
Aku turun
dari mobil dan disambut ramah oleh keamanan rumah Justin. Ya.. Tak
seperti kemarin yang terjadi sedikit perang mulut dengan mereka.
Baru saja masuk kedalam rumah, aku sudah mendapatkan sambutan dari
Justin dan Mom pattie. Mom memeluku lebih dulu setelah itu Justin,
pelukannya begitu kencang. "Uuh, lepas Just!" berontakku "Aku
merindukanmu" Kata Justin didalam pelukanku "Ya.. aku juga merindukanmu,
jadi bisakah sekarang kau melepaskan pelukanmu.. aku sudah mulai
Sesak!" ulangku, akhirnya Justin melepaskan pelukanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar