¤Justin Pov¤
Aku heran dengannya (Sharron). Bukankah
dia baru saja makan? Dan setahuku wanita seperti shrron paling anti
dengan makanan Junk food seperti tacos, karena itu dapat menganggu
program diet mereka.
Aku dan Sharron pun pergi ke sebuah
Restoran yang setahuku menyediakan tacos. Tapi sialnya, ditengah
perjalanan kawanan paparazi melihatku dan mengambil gambarku dan
sharron.
Oh shit! Kenapa mereka harus datang disaat yang
tidak tepat?! Saat aku bersama sharron. Sungguh aku membenci paparazi,
setiap kali aku sedang hang out entah itu dengan temanku, keluargaku,
ataupun kekasihku, mereka bagaikan ranjau yang ada di mana-mana dan
kadang tingkah mereka itu menguntungkan dan merugikan bagiku. Aku
yakin, 2 hari lagi seluruh koran dan majalah akan membahas ini.
Aku
berusaha melindungi sharron, aku tak ingin berita ini terekspose ke
dunia luar. Aku khawatir sharron akan sama seperti kekasihku yang
terdahulu, tersakiti karena disakiti, tak tahan dengan beratnya
pemberitaan. Dan lagi pula hubungan kami baru seumur jagung.
Ku
suruh sharron memakai tutup kepala dari jacketnya. Itu agar paparazi
tak melihat wajahnya. Jika wajahnya terekpose dan dunia tahu, maka ia
akan menjadi santapan media.
Aku dan sharron hanya bisa
berjalan cepat seraya menunduk. Dan karena paparazi sialan ini, aku dan
sharron harus balik haluan ke toko bob untuk bersembunyi. "Kita mau
kemana?" Tanya sharron "kita harus ke toko bob.." Jawabku di tengah
kebisingan para paparazi "untuk apa?" Tanyanya lagi "bersembinyi...
Shar, apa kau bisa lari dengan sepatumu itu?" Pekikku karena disini
makin ramai dan berisik dengan pertanyaan paparazi yang menanyakan siapa
gadis yang aku gandeng ini "lari? Ya.. Mungkin saja"jawabnya dng
sedikit berteriak, "baik, ayo kita berlari sekarang.." Aku dan
sharronpun berlari seraya terus berpegangan tangan.
Paparazi
tetap menguber kami berdua seakan kami berdua adalah hewan santapan
yang pantas diburu. Pada akhirnya aku dan sharron sampai di toko bob.
Aku
masuk dengan nafas yang terengah-engah begitu pula sharron "ada apa
bro?" Tanya bob yang bingung karena aku datang ke tokonya dengan nafas
yang tak beraturan "cepat kunci pintunya!" Perintahku, "kunci pintu?
Kenapa?" Tanya bob "kubilang kunci pintunya sekarang!" Perintahku lagi
dengan tegas. Bob pun menurutinya, ia mengunci tokonya dan kami (aku dan
sharron) berdua kembali berlari ke kamar pass untuk bersembunyi disana.
Author Pov
Paparazi
kebingungan mencari Justin dan wanita misterius yang ia gandeng. Mereka
berhenti tepat di toko bob, teman justin. Tapi karena mereka tak
melihat justin merekapun bubar dengan seketika.
Saat
sudah merasa aman, justin dan sharron pun keluar dari kamar pass
"hiuuft., terima kasih bob.." Kata justin "ya terimakasih" susul sharron
"sama-sama.. Aku mengerti situasi kalian.." Ucap bob memegang kedua
pundak sejoli ini.
++
Karena keberadaan
mereka terancam oleh paparazi, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk
pulang. Justin tak ingin mengambil resiko yang sangat dalam untuk
kekasihnya. Ia tahu benar bagaimana permainan para media yang akan
menggempar-gemparkan hal ini.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar