birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Selasa, 10 Januari 2012

marry me under the mistletoe #part3

"Sharron.." Kataku seraya bangun dari tempat dudukku "Ya.., Hay, Kau mau kemana?" jawabnya singkat "Maukah kau mengulang kejadian 15 tahun yang lalu?" Ku ulurkan tanganku tepat ke arah sharron "Maksudmu..?" tanyanya lugu "Bermain Salju?" Ku naikan sebelah alisku.

+++

Author Pov

Sharron dan Justin berjalan-jalan ke halaman belakang rumah yang begitu luas. Mereka berdua sama-sama menggunakan baju dinging yang menghangatkan tubuh mereka.

Dan tiba pada akhirnya mereka tiba di sebuah ayunan halaman belakang. Mereka duduk disana dan kembali bercengkrama santai. "Kapan kau akan kembali ke Atlanta?" Tanya Justin melihat samping wajah Sharron yang menghadap lurus kedepan "Aku hanya 2 minggu disini" Jawab Sharron, kali ini ia menunduk dan menggesekan kakinya ke tanah yang diselimuti salju tebal

"Kau merayakan natal disini?" Tanya Justin lagi "Ya.. aku merayakan Natal disini" Sekarang Sharron menghadap ke arah Justin dan tersenyum kecil "Sendirian?"| "Emm.. Ku pikir tidak" Sharron memutar bola matanya seraya trs tersenyum dengan jenaka

"Lalu dengan siapa?" Justin terus menyecar pertanyaan ke sharron "With You!" jawab sharron singkat.

Justin langsung menatap dalam ke arah mata sharron, Hatinya bahagia karena gadis yang ia sukai akan melewatkan natal dengannya "Sungguh?" Justin masih tidak percaya, Sharron menganggukan kepala

"Kenapa? kau tidak senang ya?" kata Sharron dengan nada sedih "a'am.. bukan.. bukan begitu.. aku malah senang kau bisa melewati natal bersamaku.. Ya, aku sangat bahagia melewati natal bersamamu, Gadisku" tungkas Justin dan memelankan nada suaranya diakhir perkataan.

Sharron  menatap tajam Justin, ia mendengar kata 'gadisku' dari bibir Justin ketika berbicara dengannya. "aa.. maksudku.. maksudku.. pacarku.. oh astaga maaf.. maksudku.. ya tuhan.. sahabatku.. aargh.. maksudku--" Perkataan Justin yang gelagapan dan tak bis di kantrol terhenti karena jari telunjuk sharron memberhentikannya. Jari telunjuk itu ditempelkan ke bibir manis justin

"Berbicaralah dengan jelas.. katakan yang ingin kau katakan!" Dengan lembut Sharron berbisik. Hati Justin luluh, ia tak bisa menahannya lagi "aarrgh okay" erang justin yang kini memegang tangan Sharron dan berlutut di bawahnya.

"Sharron.. A..aku tak tahu mengapa, sudah kucoba untuk menghilangkan bayanganmu dari pikiranku dengan berjuta-juta cara termaksud mencari gadis2 yang menurutku mirip denganmu. Tapi tak tahu mengapa aku tak bisa! Mereka memang mirip denganmu tapi itu hanya dari fisik! bukan hati, sikap, dan.." Justin tak bisa melanjutkan perkataannya yang sangat cepat, ia terengah-engah dan ia juga kehabisan kata-kata

"Dan apa Just?" sharron mengulang perkataan Justin

"Dan tatapanmu.. Aku tergila-gila dengan tatapanmu yang dapat masuk hingga titik terdalam hatiku. Dan asalkan kau tahu, aku bisa seperti ini juga karena kau. Aku sangat ingat potongan kalimat di surat kecilmu 15 tahun yang lalu yaitu 'Jika kau kembali menemuiku di Ontario, kau ingin melihatku mempunyai pestasi'. Aku termotivasi dari kalimat polosmu itu. Sekarang kau lihat? aku punya segudang prestasi., Itu berarti," lagi-lagi kata-kata justin terputus

Sharron menunggu kata-kata selanjutnya yang akan terlontar dari mulut Justin.

"Itu berarti.. berarti.. bolehkah.. argh maksudku.. maukah kau menjadi gadisku? gadisku yang akan selalu disampingku.. Pacarku?" lanjut Justin

Sharron yang ada di atas ayunan, tepat diatas Justin. Menatap pancaran tulus dari mata hezel Justin. "Maukah?" ulang Justin.

Sharron menunduk malu dan tersenyum sumeringah, dan sejurus kemudian ia mengangguk "Ya.. aku mau" jawab sharron tanpa berpikir panjang.

Sharron Pov

Inilah kata-kata yang paling kutunggu sejak lama. Kata cinta yang tulus dari seorang lelaki, seperti Justin. Aku mencintai Justin sejak dulu, untuk itu aku berjanji akan kembali menemuinya.


Justin tak kalah sumeringahnya denganku ia berdiri dari tempatnya dan mengajakku berdiri juga. Ia peluk tubuhku dan memutar-mutarkannya hingga aku pusing dan memberontak di dalam dekapannya

"Justin ku katakan sekali lagi BERHENTI!!" bentakku sudah mulai pusing dan takut. Sejurus kemudian tubuh kami berdua terjatuh ke salju tebal yang lembut dengan posisi aku berada di bawah tubuh Justin.

wajah Justin tepat di dadaku, tepatnya di dekat detak jantungku. Telinganya ia tempelkan tepat di suara detak jantungku yang berdegup dengan keras. Dan ia bernyanyi


ohhh put my ear to your chest Baby
I hear melodies when your heart beats
Baby it sings to me like Fa la la la la, fa la la la la
Baby I hear melodies when your heart beats
Baby it sings to me like Fa la la la la, fa la la la.



BERSAMBUNGGGG...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar