Mobil yang ditumpangi Sharron berhenti tepat didepan loby hotel.
"Terima
kasih, sir.. Maaf sudah merepotkanmu.." Sebelum meninggalkan mobil
Sharron dengan ramah dan sopan berterima kasih kepada supir yang telah
mengantar dan menunggunya selama ia ada di rumah Justin "Iya nona.. Ini
memang sudah tugasku.. " Balas sang supir tak kalah sopan.
"Em
tuan.. Bisakah Besok kau mengantarku lagi ke rumah yang tadi?" Tanya
sharron "Tentu saja.. Jam berapa aku harus menjemput anda?" Balas sang
supir "aku ingin kau sudah ada disini jam 8 pagi.." Pinta sharron
"baiklah.. Aku akan menjemput nona jam 8"
Sharron'pun
turun dari mobil dan disambut ramah oleh para pegawai hotel. Semua
pegawai dihotel ini memberikan senyum mereka dan menyapa sharron.
Jelas
saja ia diperlakukan seperti itu, karena ayah tirinya memiliki
seperempat saham dari hotel ini dan saham itu yang menjalankan adalah
Sharron. Ya, sharron adalah calon pewaris harta kekayaan ayah tirinya,
yang saat menikah dengan ibunya sama sekali tidak memiliki anak untuk
dipercayai melanjutkan bisnisnya.
Saat Ditengah
perjalanannya menuju lift untuk menuju kamarnya tiba-tiba saja seorang
lelaki berpakaian rapih, lengkap, dan begitu formal menghadang didepan
sharron.
"Selamat sore Nona.. Lama sekali kita tak
bertemu" Sapanya ramah dengan menorehkan senyuman "Ah Sore.. apa
kabarmu, Mr. Simpson sudah lama sekali aku tak bertemu denganmu.."Balas
sapa sharron
"Ya.. Sudah lama sekali kita tak bertemu.
Mungkin terakhir kita bertemu saat kau ikut dan ambil serta rapat
pembagian saham hotel ini.. Hahahaha" ungkitnya lalu tertawa "Ya.. Kau
benar, saat itu pertama kalinya aku turun dalam pembagian saham ayah.."
Ungkitku lebih dalam.
"Ternyata kau masih ingat Miss.
Copeland. Am.. Aku rasa tidak sopan jika kita mengobrol seperti ini,
bagaimana jika kita mengobrol dikantorku saja? Kau mau?" Tawar Mr. Cody
Simpson "Tentu.. Dengan senang hati.." Jawabku setuju "kalau begitu,
mari" Cody pun mengantarku kekantornya.
Cody Simpson
adalah anak dari rekan bisnis ayah tiri sharro. Sama sepertinya, cody
juga adalah pewaris perusahaan orang tuanya. Sharron kenal cody saat
ayahnya mengajukan cody sebagai penanggung jawab hotel yang saat ini
tempat sharron menginap.
Sebenarnya cody bukanlah orang
yang berbicara terlalu formal, sharron tahu ia memanggilnya mrs.
Copeland hanya untuk meledeknya yang tergolong bercanda.
"Silahkan duduk.." Cody mempersilahkan aku duduk di sofa kantornya.
"Ternyata
kau tak berubah, kau masih sama seperti awal kita bertemu satu tahun
lalu, mrs. Copeland.." Cody membuka pembicaraan "haha kau ini..
Sudahlah, berhenti berbicara seperti itu. Aku tak tahan dengan cara
bicaramu itu.. Panggil aku Sharron!" Tanggap sharron seraya tertawa
"haha.. Okay.. Mulutku juga geli memanggilmu seperti itu.. Haha" balas
cody ikut tertawa
"Well, dalam rangka apa kau
kesini?"Tanya cody "aku sedang 'pulang kampung'.. Haha.." Jawab sharron
"haha..'Pulang kampung?'. Yaya.. Tapi kenapa kau hanya sendiri?"Tanya
cody lagi "yaa.. Kau tahukan orang tuaku bagaimana?" Ucap sharron
santai, cody hanya mengangguk sambil tersenyum.
akhirnya sharron dan cody mengobrol dengan panjang lebar seraya bercanda tawa.
++
Sedang
asik-asiknya mengobrol panjang lebar dan tertawa bersama cody,
tiba-tiba saja ponsel sharron bergetar. Sharron melihat siapa yang
menghubunginya, dan ternyata itu adalah justin.
"Maaf cod.. Aku harus mengangkat telpon" sharron meminta izin kepada cody.
"Oh ya.. Tentu, silahkan.." Kata Cody mempersilahkan sharron untuk mengangkat telponnya.
"Hello.. Ada apa just?" Tanya sharron begitu mengangkat telpon
"Kau
sedang apa?" Balas tanya Justin "aku sedang bersama teman.. Kenapa?"
Jawab sharron "um.. Kau sudah makan?" tanya justin lagi "ummm.. Just,
bisakah kau menelponku nanti? Aku sedang bersama teman? Kalau tidak jika
aku sudah selesai aku akan menghubungimu kembali, bye" kata sharron
tergesa-gesa. Saking tergesa-gesanya ia mematikan telpon justin tanpa
mendengar sepatah katapun dari Justin..
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar