birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Selasa, 10 Januari 2012

marry me under the mistletoe #part6

Mobil yang ditumpangi Sharron berhenti tepat didepan loby hotel.

"Terima kasih, sir.. Maaf sudah merepotkanmu.." Sebelum meninggalkan mobil Sharron dengan ramah dan sopan berterima kasih kepada supir yang telah mengantar dan menunggunya selama ia ada di rumah Justin "Iya nona.. Ini memang sudah tugasku.. " Balas sang supir tak kalah sopan.

"Em tuan.. Bisakah Besok kau mengantarku lagi ke rumah yang tadi?" Tanya sharron "Tentu saja.. Jam berapa aku harus menjemput anda?" Balas sang supir "aku ingin kau sudah ada disini jam 8 pagi.." Pinta sharron "baiklah.. Aku akan menjemput nona jam 8"

Sharron'pun turun dari mobil dan disambut ramah oleh para pegawai hotel. Semua pegawai dihotel ini memberikan senyum mereka dan menyapa sharron.

Jelas saja ia diperlakukan seperti itu, karena ayah tirinya memiliki seperempat saham dari hotel ini dan saham itu yang menjalankan adalah Sharron. Ya, sharron adalah calon pewaris harta kekayaan ayah tirinya, yang saat menikah dengan ibunya sama sekali tidak memiliki anak untuk dipercayai melanjutkan bisnisnya.


Saat Ditengah perjalanannya menuju lift untuk menuju kamarnya tiba-tiba saja seorang lelaki berpakaian rapih, lengkap, dan begitu formal menghadang didepan sharron.

"Selamat sore Nona.. Lama sekali kita tak bertemu" Sapanya ramah dengan menorehkan senyuman "Ah Sore.. apa kabarmu, Mr. Simpson sudah lama sekali aku tak bertemu denganmu.."Balas sapa sharron

"Ya.. Sudah lama sekali kita tak bertemu. Mungkin terakhir kita bertemu saat kau ikut dan ambil serta rapat pembagian saham hotel ini.. Hahahaha" ungkitnya lalu tertawa "Ya.. Kau benar, saat itu pertama kalinya aku turun dalam pembagian saham ayah.." Ungkitku lebih dalam.

"Ternyata kau masih ingat Miss. Copeland. Am.. Aku rasa tidak sopan jika kita mengobrol seperti ini, bagaimana jika kita mengobrol dikantorku saja? Kau mau?" Tawar Mr. Cody Simpson "Tentu.. Dengan senang hati.." Jawabku setuju "kalau begitu, mari" Cody pun mengantarku kekantornya.

Cody Simpson adalah anak dari rekan bisnis ayah tiri sharro. Sama sepertinya, cody juga adalah pewaris perusahaan orang tuanya. Sharron kenal cody saat ayahnya mengajukan cody sebagai penanggung jawab hotel yang saat ini tempat sharron menginap.

Sebenarnya cody bukanlah orang yang berbicara terlalu formal, sharron tahu ia memanggilnya mrs. Copeland hanya untuk meledeknya yang tergolong bercanda.


"Silahkan duduk.." Cody mempersilahkan aku duduk di sofa kantornya.

"Ternyata kau tak berubah, kau masih sama seperti awal kita bertemu satu tahun lalu, mrs. Copeland.." Cody membuka pembicaraan "haha kau ini.. Sudahlah, berhenti berbicara seperti itu. Aku tak tahan dengan cara bicaramu itu.. Panggil aku Sharron!" Tanggap sharron seraya tertawa "haha.. Okay.. Mulutku juga geli memanggilmu seperti itu.. Haha" balas cody ikut tertawa

"Well, dalam rangka apa kau kesini?"Tanya cody "aku sedang 'pulang kampung'.. Haha.." Jawab sharron "haha..'Pulang kampung?'. Yaya.. Tapi kenapa kau hanya sendiri?"Tanya cody lagi "yaa.. Kau tahukan orang tuaku bagaimana?" Ucap sharron santai, cody hanya mengangguk sambil tersenyum.

akhirnya sharron dan cody mengobrol dengan panjang lebar seraya bercanda tawa.
++

Sedang asik-asiknya mengobrol panjang lebar dan tertawa bersama cody, tiba-tiba saja ponsel sharron bergetar. Sharron melihat siapa yang menghubunginya, dan ternyata itu adalah justin.

"Maaf cod.. Aku harus mengangkat telpon" sharron meminta izin kepada cody.

"Oh ya.. Tentu, silahkan.." Kata Cody mempersilahkan sharron untuk mengangkat telponnya.

"Hello.. Ada apa just?" Tanya sharron begitu mengangkat telpon

"Kau sedang apa?" Balas tanya Justin "aku sedang bersama teman.. Kenapa?" Jawab sharron "um.. Kau sudah makan?" tanya justin lagi "ummm.. Just, bisakah kau menelponku nanti? Aku sedang bersama teman? Kalau tidak jika aku sudah selesai aku akan menghubungimu kembali, bye" kata sharron tergesa-gesa. Saking tergesa-gesanya ia mematikan telpon justin tanpa mendengar sepatah katapun dari Justin..

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar