birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Rabu, 16 Mei 2012

I'm Sorry #part2

@Night

Awalnya aku tak yakin untuk datang, tapi, aku harus datang. Aku tak mau penyesalan datang lagi di benakku. Walau mungkin hatiku akan kembali sakit tapi aku harus bisa, aku yakin inilah kebahagiaan untuk Caitlin. Ya aku harus bisa..


++++

Rumah minimalis yang lumayan besar ini adalah tempat acara pertunangan Caitlin dengan Louis.
Ini bukan rumah Caitlin, tapi rumah Louis. Dari luar tampaknya rumah ini begitu ramai. Ku masuk ke dalam, dan benar saja, dari luar sudah tampak ramai apalagi dalamnya, begitu gaduh dan bising. Banyak tamu-tamu yang berpakaian formal berlalu lalang.

Aku berusaha mencoba mencari teman-teman semasa SMA, mungkin saja mereka di undang oleh caitlin. Tak lama, terlihat segerombolan pria maskulin di dekat kolam renang. Di antaranya terlihat wajah yang tak asing di mataku, yaitu Ryan, Chaz, Grey, Avan, Zayn, Harry, Liam, Niall, dan cody. Ku hampiri mereka.

"Hay bro.."
Sapaku ketika menghampiri mereka.

"Hay bro..." Mereka membalasnya dengan bersamaan hingga menimbulkan kebisingan suara bass laki2 sesaat didekat kolam renang. Aku menyalami mereka satu-satu dengan ala pria.

"Kau datang.. Aku kira kau tak akan datang.." Ucap Avan

"Aku sudah diundang, jadi tak sopan bukan jika sudah di undang tapi tidak datang.. hha" jawabku santai

"oh ya.. Anyway.. Kemana Jasmine? Kau masih berpacaran dengan Jasmine kan?" Sambung Zayn

"aa'm.. Tidak, aku sudah putus dengannya.."

Ada nada yang tak ingin ku dengar yaitu 'owww...' dari teman-temanku. Mereka tampak seperti mengejekku..

"Berapa lama kalian pacaran?" tanya Ryan

"sekitar Satu tahun.."

Obrolanpun semakin menjalur soal hubunganku dengan Jasmine dulu dan aku menjawabnya dengan hati-hati, ku berusaha menjelaskan tanpa membuka yang sebenarnya terjadi.

Sejurus saat kami tengah mengobrol, pasangan yang akan bertunanganpun menghampiri kami dan menyapa. Pandanganku saat itu juga terpusat ke arah Caitlin, malam ini ia begitu cantik dengan gaun mewah nan simple, ia tampak dengan setianya mendampingi louis, tangannya selalu tergandeng di tangan louis, tak pernah sekalipun terlepas seperti direkatkan oleh Lem Powerblue..

"Hay Guys.." Sapa pasangan itu..
Caitlin tampak melirikku sebentar, aku tersentak karena dia sedikit tersenyum kepadaku, namun tak lama pandangannya kembali ke arah kepada yang lain.

"Kalian begitu membuat kami merasa Surprise atas pertunangan kalian.. " Ucap Niall

Ya begitu surprise, Sampai-sampai membuatku sempat jantungan.. Ya, kalian berhasil membuatku jantungan Caitlin, Louis..

"Hehe.. Bukankah kalian tahu jika kami berdua berpacaran sudah sangat lama.. Jadi tak salah kan kalau kami bertunangan.. " jawab louis

"Ya.. Tapi kami tak akan pernah percaya jika kalian bisa sampai seperti ini.." lanjut Niall

"hha,,, Bukankah dunia ini memang penuh dengan kejutan?" timpal Caitlin

Tengah bercanda gurau, seorang wanita paruh baya menghampiri caitlin dan louis seraya berkata
"Acara inti akan segera dimulai nak.."

Merekapun pamit undur diri kepada kami dan pergi mengikuti wanita paruh baya itu.

Mic dari atas panggung tak jauh dari kolam renang mengumumkan bahwa acara inti akan dilakukan.Caitlin dan Louis naik ke atas seraya masih berpegangan. Acara tampak seperti acara pertunangan, yang diisi kata sambutan lebih awal lalu pasangan saling bertukar cincin, setelah bertukar cincin, mereka bercumbu. Saat terakhirlah yang membuat dadaku kembali sesak seperti dunia ini sudah kehabisan oksigen.

'Kenapa bukan aku saja yang ada di posisi Louis saat ini..? Kenapa aku begitu bodoh untuk menyadari jika Caitlin lah yang bisa memberiku cinta yang murni? Kenapa aku begitu Bodoh!?' Jeritku dalam hati.


Caitlin dan Louis turun panggung setelah mereka memberikan sepatah kata untuk tamu yang hadir. Aku memisahkan diri dari teman-temanku menuju kepinggiran yang lebih sepi.

Tak lama, aku melihat jika Caitlin dan Louis menghampiri kembali teman-teman. Mereka bercengkrama dan sesekali tertawa. Tampak dari tempatku jika Zayn sedang menjitak kepala Louis. Caitlin tertawa lepas dan tampak sangat bahagia, bahkan tampak lebih bahagia ketika ia bersamaku dulu..

Pandanganku terus tertuju dan terpusat pada Caitlin, hanya dia. Sejurus kemudian, Caitlin membalikan badannya ke arahku, tawanya lenyap seketika ketika melihatku yang tengah berdiri sendirian seraya membawa gelas berisi minuman berwarna hijau ditanganku. Ia berbisik sebentar kepada Louis, dan Louis juga melihat kearahku, sekejap kemudian Louis mengangguk dan tersenyum tipis.

Terlihat Caitlin ingin menghampiriku. Gaunnya yang panjang membuatnya terpaksa harus mengangkatnya sedikit.

""Hay.." Sapanya ketika mendekat ke arahku, aku membalasnya dengan senyuman.
"Long time not see ya?" ucapnya,

Aku tersenyum tipis lagi dan mendesah "Yeah,,"

"Anyway, Can we talk together? In there..?" katanya melirikan kepalanya ke pojok kolam renang. Aku mengangguk, dia berjalan duluan didepanku, aku mengikutinya.

Kami berdiri di pinggir kolam renang. Cukup lama kami saling diam, entah apa yang ingin dibicarakan. Tidak ada obrolan sama sekali.

"well, Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyaku
"Kemana saja kau?" balas tanyanya
"Maksudmu?"
"Kenapa kau tidak terlihat semenjak kelulusan?"
"Aku sibuk belakangan ini.."

"Anyway, congrats ya.. Maaf waktu itu aku melarikan diri" Caitlin menjulurkan tangannya
"What you mean? I not understend"
"Jasmine.. anyway, where is she? Aku tak melihatnya sejak aku melihatmu"
"cih.. Kami, sudah berakhir.." ucapku ketus seraya memasukan tangan ke saku celana. Caitlin menurunkan tangannya
"Ups.. Sorry. I dont know.."

Aku tersenyum tipis. Kembali terjadi kediaman diantara kami berdua.

"Kau tahu.. Yang seharusnya mengatakan selamat itu adalah aku.."

"hha.. yeah.."

"Kau juga harus tahu.. Perasaanku tercampur aduk ketika aku harus berkata selamat untukmu dan.. Louis"

"Justin..--"

"Begitu susah.. Bahkan begitu susah melebihi aku harus terbang ke langit.. I'm Broken.. Do you Hear me?" Entah apa yang merasukiku hingga dapat mengeluarkan isi hatiku. Aku tak menemukan control dalam diriku.

Caitlin hanya dapat diam membisu.. dia tersenyum sungging
"Aku memang tidak tahu semua itu Justin. Tapi, kau juga harus lebih tahu, jika perasaanku lebih hancur dari yang lebih kau rasakan saat ini, ketika kau menghianati cintaku Justin..!" ucapnya

Aku terdiam, pikiranku memutar balikan waktu dimana saat aku memutuskan untuk berpisah darinya. Di pantai, duduk bersama, berbicara dan dia pergi..

"Cait..--" lirihku

"Dan, hatiku tersayat seribukali lipatt seperti dicincang-cincang saat melihat mu ditaman bersama Jasmine.. Itu lebih sakit just, lebih sakit dari sekarang yang kau alami.." sambung caitlin dengan begitu berkobar, dan ia tampak menahan tangisnya.

Aku mendekatinya selangkah demi selangkah dan membawanya dalam peluanku,
"Aku minta maaf membuatmu seperti ini.. Maafkan aku.." Ucapku, Caitlin memberontak didalam dekapanku namun aku terus mendekapnya. Tapi tak lama tubuhku ditarik hingga menjauhi tubuh caitlin

"JERK!" triak seseorang, sebuah hantaman keras berhasil menghantam wajahku, dan sebuah tendangan lutut mengenai perutku. Tubuhku tergeletak di lantai yang dingin dan semuanya menjadi gelap seketika.

Caitlin Pov

"JERK!" Teriak Louis, ia menghantam keras wajah Justin dan memukul perut Justin. Aku hanya bisa berteriak, justin sudah tergeletak di lantai. Louis ingin melanjutkan hantamannya, namun aku berusaha untuk menghentikannya

"Stop Lou.." teriakku seraya memegangi tangan Louis yang mengepal, ia masih terbakar rupanya.
"Sudah.." ucapku mengglayuti tangannya

"Kau tak apa? kau tak disakiti olehnya kn?" tanyanya dengan perhatian seraya membelai pipiku
"Tidak Lou,, Ta..tapi.. bawa Justin masuk.. Tampaknya ia pingsan.." Ucapku

Louis segera memanggil beberapa pesuruh untuk menggotong Justin ke dalam..

Bersambung..

Im Sorry #part 1

Rasanya ragaku masih tak bisa meninggalkan tempat ini, walau sudah kurang lebih 1 jam aku menapaki setapak demi setapak tanpa dialaskan apapun di atas pasir putih dengan deraian ombak yang selalu membanjiri kakiku setiap kali ombak datang ke tepian.

Memandangi tempat ini, seakan mengingatkanku kepada kejadian 2 tahun yang lalu. Kejadian dimana saat ku masih bersama seseorang yang dulu pernah mengisi lerung hatiku. Seorang Gadis yang kini cintanya tak akan pernah mungkin bisa aku raih lagi.

Dulu aku pernah menyakiti gadis itu dan begitupun sebaliknya, ia pernah menyakitiku. Aku sadar tindakan Kami berdua seperti anak kecil yang saling membalas satu sama lain. Tapi kini aku menyesal karena pada akhirnya hubungan ini tak dapat dipertahankan. Penyesalan memtang terukir pada saat kita merasakan suatu kenyataan yang ada diluar perhitungan kita.



Memori otakku kini seakan memutar balikan waktu.
Aku masih ingat bagaiman waktu saat pertama kali ia menunjukan lekukan senyuman yang terukir di bibir manisnya, waktu ia tertawa renyah ketika aku berusaha membuatnya bahagia, bahkan hingga waktu ia menangis karena perbuatanku yang membuat hatinya tergores perih hingga akhirnya teluka dalam. Sungguh itu masih ada di dalam memori otakku. Percayalah, Rasa itu, kini telah kembali.


~Flashback To 2th years old ago


Saat itu, Aku dan Caitlin, duduk bersebelahan di tepi pantai berpasir putih. Memandangi matahari senja berwarna jingga yang akan terbenam di ujung barat sana. Nyiur angin dan terjangan ombak yang menggulung-gulung menjadi pencair suasana diantara kediaman kami berdua.

Entah apa yang harus aku katakan kepadanya saat itu, aku benar-benar tak tahu.
Hingga...

"Cait.."
Ucapku mencairkan suasana yang penuh kediaman. Caitlin pun membalasnya dengan bergumam dan menoleh kearahku

"Aku senang berhubungan denganmu, tapi, tampaknya hubungan ini selalu berujung pada kecemburuan." ucapku sedikit ragu

"Maksudmu?"

"Maaf.. Kita Putus.. " jawabku pelan.

"Why?"
Lirihnya. Terlihat air mata Caitlin kini telah mengembang di ujung tombak kelopak mata

"Because i found someone else.." Ucapku berbisik

"you're just gonna break up with me because you found someone else Justin?! Kenapa kau setega ini!Lanjutnya seraya meninggikan suara di kata-kata teerakhir.

"I'm sorry. I dont feel sparks anymore! I have to move on.."

Ia memalingkan wajahnya, lalu bediri dengan cepat.

"Okay.. okay.. i don't event love you anymore! You jerk Anyway!"

Pekiknya penuh dengan kemarahan emosional tingkat tinggi, namun setets air mata turun dengan indahnya ke pipinya yang mulus. Entah air mata apa itu.. Aku tak dapat mengartikannya karena aku benar-benar tak paham. Sejurus kemudian ia berlari pergi

Aku yang masih terduduk di tempat awal hanya dapat tercengang. Aku tak tahu peasaan apa yang telah memasukiku saat ini. Aku merasa Jahat namun juga lega karena telah menyampaikannya.

Setelah lepas dari Caitlin kisah cintaku berlanjut dengan Jasmine. Seorang gadis yang telah membuatku berpaling dari Caitlin.

~1st Years Ago

Caitlin Pov

Rasa sesak didada muncul lagi ketika penyesalan itu datang kembali. Sudah satu tahun aku lepas dari Justin, namun entah mengapa aku Belum bisa beranjak untuk Move on..

Hingga pada akhirnya, suatu kejadian telah membuka mataku bila aku harus melupakan Justin. Hatiku begitu tercabik ketika melihat kejadian itu. Sunngguh inilah motivasiku untuk melupakan laki-laki yang telah membuatku menderita..


Saat itu, Saat aku tengah berjalan santai di taman kota. Aku melihat Justin bersama seorang wanita yang sangat tidak asing bagiku, Jasmine.Ia dulu adalah teman baikku semasa sekolah, dia yang dulu juga sangat mendukung hubunganku dengan Justin.

Mereka berdua tampak sangat mesara dengan jasmine yang menyandarkan tubuhnya didada Justin yang tengah bersandar dibelakangnya. Mereka tampak bahagia, Justin tampak berbicara sesuatu terhadap Jasmine hingga wajahnya tampak begitu merona dan berkaca-kaca.

Tak lama kemudian Justin mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya dan Jasmine tampak begitu bahagia. Justin memasangkan kalung itu di leher Jasmine. Mereka saling menatap. Bibir mereka saling menyatu. Tampaknya mereka seperti benar-benar gila cinta

Sungguh hal menjijikan yang kulihat ini sangat membuat hatiku tergores. Ku mundur perlahan untuk berencana pergi, namun sebelum satu langkah aku ingin pergi, tanpa sengaja aku menabrak sebuah patung kecil hingga jatuh, bunyi patung yang jatuh itu membuat taman sedikit gaduh. Aku melihat Justin dan Jasmine melihat kearahku yang begitu konyol.

Jasmine tampak ingin menghampiriku, namun aku mundur perlahan dari tempatku seraya terus menahan air mata dan segera lari sekuat tenaga pergi dari taman terkutuk ini. Aku berlari sampai rumah dengan berlinangan air mata tanpa memperdulikan semua orang yang melihatnya.

Sampai dirumah, aku masih tetap berlari menuju kekamar. Ku banting pintu, dan menjatuhkan tubuhku kekasur dengan bebas. Sungguh rasanya sakit, rasa sakit ini lebih sakit ketika justin memutuskanku 1 tahun yang lalu.

Tak beberapa lama, pintu kamarku diketuk oleh seseorang

"Jangan ganggu aku.. hiks,,hiks,," Pekikiku kepada orang yang ada dibalik pinntu

Namun orang itu malah masuk kedalam kamarku.. Ternyata itu mom

"Hay Dear.. Whatt Happend with you?" katanya.

"Nothing mom.." Dustaku

"Kau bisa cerita denganku sayang.. Apakah ini masalah... Justin?" kata mom sedikit ragu untuk berkata Justin, ia begitu tahu bagaimana pikiranku.

"yeah mom.. I feel so stupid letting him go like that,,! I'm Stupid mom.. I say i even love him anymore. But, now? I'm feel loss.." jawabku seraya menangis lagi. Aku membenamkan wajahku ke bantal..

"Ooh.. comeon dear.. it's been a year since you've seen him" jawab mom yang masih berdiri di depan pintu 

"No mom.. Aku baru melihatnya tadi saat ditaman, dan kini ia bersama Jasmine.. Ia telah menemukan penggantiku mom.."

"Ooh.. okay now.. You just must Forget about Justin..! and move on with your life honay!"

"I can't mom.. i'm really love him! i geve him anymore!" pekikku

Mom hanya bisa diam. Ia berusaha menenangkanku,

"Mom.. Kumohon, aku hanya ingin sendiri, menenangkan diriku.. jadi bisakah kau keluar sekarang dari kamarku?" ucapku

Mompun mengerti dan ia keluar dari tempatku. Aku kembali menangis dan membenamkan wajahku ke bantal. Begitu sesak, begitu perih. Aku tak bisa berpikir dengan jernih. pikiranku kacau, rasanya diriku ini tengah ditimpa batako seberat 1000 kg.


Sempat berfikir untuk aku mati saja. Ku lirik sebotol obat tidur yang berdosis lumayan tinggi. Ku ambil obat itu dan membuka tutup botol tersebut. mengeluarkan banyak pil


Ku lirik lagi meja tempat tidurku yang terdapat banyak foto. Fotoku bersama keluarga, bersama teman, dan.... Bersama Justin. Aku tak tahu apakah aku setega ini meninggalkan mereka. Meninggalkan orang yang kucinta. Bagaimana dengan orangtuaku dan teman-temanku? Aku melakukan ini hanya karena satu orang, namun akan membuat luka kehilang bagi banyak orang.

Ku lempar pil-pil itu dan botol obatt tidur itu jauh-jauh. Ku kembali terisak dibalik bantal.




Di samping tempat tidurku, terdapat sebuah buku. Diary..
Aku berusaha untuk menulis apa yang aku rasakan. Menuangkan segalanya di atas kertas putih

  Do you know what i think hurts the most? The feeling of being replaced. It's like no matter what you did , it wasn't enough. And no matter what you do to try and capture their heart again, it doesn't seem to work. And you suddenly left thinking that you'll never be enough. and sudden sadness captures your heart that never really leaves. Sometimes the things hold you together and that tear you apart, are the same things. I loved him. deeply. I though he was the one i though we'd spend our live together, forever. But he hurt me, a lot. and after i realized he moved on.. there was to much emotion and pain inside of me. And the only way to get rid of the pain, was to die. Hoping he'll realized that i died, because i was in love with him. But sadly, he wasn't in love with me. So who am i to say, that he still need me?


4 bulan kemudian

Kini ku berhasil menemukan pengganti Justin, ia adalah Louis Tomlinson #aahSuamiAkuDiRebut. Ia berhasil membuatku untuk Move on. Dirinya juga lebih baik dari Justin. Ia mampu membuatku selalu tertawa, bukan membuatku selalu menangis. Kini, kehidupan cintaku dimulai dari awal lagi.

Justin Pov

Ternyata keputusanku untuk meninggalkannya dan berpaling dari Jasmine itu salah. Ia tak sepenuhnya mencintaiku..


Saat ini, Tubuhku rasanya ingin ambruk ketika melihat semua ini. Jadi dia telah menemukan kisah cinta barunya??

Kini aku tengah berdiri di sebrang rumahnya, dengan membawa setangkai bunga mawar kesukaannya dan berniat ingin meminta maaf dan mengajaknya untuk kembali bersamaku.  Namun, tampaknya ia sudah bahagia dengan orang lain.

Ia tengah bercanda gurau seraya bermain semprot-semprotan dengan selang air bersama pria lain, seraya sesekali bercumbu dan berpelukan. Ia tak pernah seperti itu saat masih berhubungan denganku. Ternyata ia sudah berbeda. Kini aku hanya bisa memandanginya dari jarak jauh.. Jadi beginikah rasanya?

Hay, kenapa aku bisa berpikir seperti ini? kenapa aku menjadi seperti cemburu?
Sudahlah, dia sudah bahagia dengan orang lain..

Ku tinggalkan tempat ini dan menjatuhkan bunga mawar yg kubawa dan pergi pulang

Flashback off..

Sudah, Begitu sakit jika ingatan itu di korek lebih dalam..

Sore tampak akan menjelang.  Aku berdiri tepat di atas batu karang yang lumayan terjal, Angin bertiup sepoi-sepoi menghantap tubuhku dengan kerasnya. Bunyi burung khas pantai juga terus terdengar. Terdengar dari belakang seseorang memanggilku. Ku berbalik dan ternyata itu adalah selena, ia berdiri tegak di belakangku, menungguku. Ia menghampiriku,

"Masa lalu, adalah hal yang indah. Tapi, masa dimana kamu berdiri saat ini akan lebih indah dari masa lalu Just.." Ucapnya yang seakan tahu betul bagaimana isi perasaanku.

"cih.. Kau tak tahu apa-apa tentang masa laluku sel,," ucapku acuh dengan senyum kecut

"Tidak, aku tahu just.. Aku tahu! Apakah kau tak sadar akan kehadiranku selama ini? Jadi, ku mohon Lupakan Caitlin just,," perkataan selena membuatku tersentak, aku tak tahu harus berkata apa, aku hanya bisa diam..

" Kau tak tahu aku selalu memandangmu dari kejauhan. Ketika kau masih berhubungan dengan Caitlin sampai kau berhubungan dengan Jasmine! Aku ada disana Just! a... a... I love you Just.."

Semakin jauh selena berbicara semakin tersentaknya diriku. Apa-apaan anak ini, berkata seakan ia tak pernah sadar siapa sebenarnya dirinya..!

Aku berjalan kedepan, melewatinya dengan acuh dan tak sedikitpun meliriknya..

"Mau kemana?!" triak selena saat aku tak jauh dari dirinya

"Pulang!" jawabku tanpa berbalik lagi ke arahnya. Aku begitu tak peduli dengannya, aku tak peduli!

1 hari kemudian
Home Justin

Pagi ini. Seperti biasa setelah mandi dan sarapan aku akan pergi berolahraga disekitar taman. Tapi, sebelum berjalan keluar rumah, aku melihat kotak posku terisi oleh beberapa surat. Ya tuhan, sudah berapa lama aku tidak melihat kotak surat??

Surat yang pertama kali kulihat membuat aku tercengang hebat. Rasanya tulang yang ada di tubuhku ini sudah rapuh hingga tak bisa menopang tubuhku lagi.

Surat itu berisi:::

                          UNDANGAN PERTUNANGAN CAITLIN BEADLES DAN LOUIS TOMLINSON

#AuthorIkutanNyesekKyaNtin -,-..

Acara itu akan di adakan malam ini.




BERSAMBUNG..