birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Selasa, 10 Januari 2012

marry me under the mistletoe #part4

Aku terbawa suasana dengan lagu yang dilantunkan oleh Justin. Hingga akhirnya ia berhenti menyanyi, aku baru sadar jika tubuhnya begitu berat dan membuatku sesak.

"Justin.. Menyingkirlah dari tubuhku. Kau begitu berat Justin..!" Seruku seraya terus berusaha agar Jusin menyingkir dari tubuhku.


"1 menit saja.. biarkan aku seperti ini 1 menit saja.. Biarkan aku menikmati posisi seperti ini, dan menghirup udara yang sudah tercampur oleh wanginya tubuhmu" Kata Justin menolak untuk menyingkirkan tubuhnya.

"Tapi kau begitu berat dan aku begitu sesak tak bisa bernapas!" Lanjut seruku. Justin membalikan tubuhnya. Sekarang aku jadi berada di atas tubuhnya dan ia memegang pinggangku seakan tak akan melepaskan tubuhku.


"Sekarang kau tidak keberatankan? Ku mohon biarkan kita seperti ini 1 meniiiitt.. saja" pinta Justin.


Kali ini aku tak bisa berkata-kata lagi. Aku diam di atas tubuh Justin dan menghirup harumnya parfum yang digunakan Justin dan detak jantungnya seraya menutup mataku.

----

Suhu sudah semakin mendingin, butiran salju juga terus menghujani tubuhku dan Justin. Aku sudah tak kuat dengan dinginnya suhu disini.


"Justin.. Aku kedinginan dan Ini sudah lebih dari 1 menit. Jadi kumohon lepaskan aku.." kataku setelah sekian lama Justin memelukku dengan posisi yang masih sama. Tak ada jawaban, mungkinkah ia tertidur? ku coba untuk bangkit karena pegangan Justin di pinggangku yang awalnya erat kini sudah sedikit mengendur.


Tapi saat ku coba untuk bangkit, pegangan Justin di pinggangku membuatku kembali jatuh ke dada bidang Justin. "Ternyata, 1 menit saja belum cukup bagiku menikmati posisi ini dan menghilangkan rasa rinduku kepadamu. Kalau begitu, aku rasa aku ingin selamanya seperti ini.." ketus Justin seraya sedikit tertawa kecil

Aku yang mendengarnya tersentak, dengan paksa ku bangun dari tubuh Justin dan akhirnya aku bisa lepas darinya "Aku tak mau selamanya seperti ini.. aku bisa mati kedinginan jika aku seperti ini!" kataku tak kalah ketus



Justin bangun dari tempatnya, ia hanya menatapku. "Shar, bibirmu membiru..Ternyata kau begitu kedinginan.." Justin memegang bibirku yang katanya sudah mulai membiru. Ia melepas shall dan mantelnya lalu memakaikannya di tubuhku.


"Untuk apa? kau bisa kedinginan.." kataku "aku tahu kau lebih memerlukan kehangatan dari pada aku.. Kalau begitu ayo kita masuk.. Aku yakin mom sudah selesai memasak" Justin mengajakku berdri dan membawaku masuk ke dalam rumah.

+++

Ketika masuk, ternyata pattie sudah menunggu kami di ruang tamu dan menghadang kami yang baru saja masuk. Ia melihatku sedang di gandeng oleh Justin dan menggunakan mantel Justin "Ada apa ini? Kenapa bibirmu mulai berubah menjadi ungu Sharron?" tanya Pattie seraya memegang tanganku yang sangat dingin "Tanganmu juga dingin.. Justin! Apa yang kau lakukan! Sudah tahu diluar dingin, kau tetap saja mengajaknya keluar jalan-jalan! kalau ia sakit bagaimana!" omel Pattie kepada Justin


"Tak usah hawatir patt.. ini bukan salah Justin. Ini juga salahku, awalnya Justin sudah mengajakku masuk ketika aku sudah mulai kedinginan. Tapi karena aku yang masih ingin menikmati pemandangan salju justin menuruti hingga akhirnya ajy seperti ini. Jadi jangan salahkan Justin" Dustaku

"um.. kalau begitu kau mandi air hangat saja supaya kau tidak sakit. Kau boleh menggunakan kamar tamu. Justin antarkan Sharron ke kamar tamu" perintah pattie

Justin menurutinya. Ia mengantarkanku ke kamar tamu sesuai dengan perintah Pattie.



"Kenapa kau berbohong hanya untuk melindungiku? itu memang salahku karena terus memaksamu seperti tadi padahal kau sudah bilang jika kau kedinginan.." oceh Justin saat menaiki tangga

"Kau mau aku pingsan karena omelan ibumu? Sudahlah, antarkan saja aku ke kamar, aku sudah sangat kedinginan.."

"Terimakasih.." ucap Justin seraya mencium pucuk kepalaku "Untuk?" balasku "Semuanya.."


BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar