birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Selasa, 10 Januari 2012

Marry me under the mistletoe #part 11


Author pov

"Kenapa kalian cepat sekali pulang?" sambut Pattie ketika Justin dan Sharron baru saja masuk ke dalam rumah. Tak ada yang menjawab, Justin hanya menunjukan wajah yang begitu kesal. Jadi akhirnya Justin tak memperdulikan pattie, melewatinya dan mengabaikan pertanyaannya bagaikan angin lewat. Justin menaiki tangga dengan cepat lalu masuk ke kamarnya. Justin membanting pintu dengan keras hingga pattie dan sharron bergedik.

"Ada apa dengannya?" tanya Pattie kepada sharron "Hanya masalah kecil.. jangan khawatir mom" jawab sharron "Apa kalian bertengkar?" selidik pattie lagi "Tidak.. ini urusan dengan paparazi.. Tadi saat kami ingin bereblanja, tiba-tiba saja paparazi datang dan membuat acara belanja kami kacau.." jelas Sharrin "Ya.. memang begitu resiko menjadi seorang Justin.. Aku harap kamu mengerti" nasihat pattie

---

Didalam kamar, Justin tampak begitu meluapkan emosinya. Ia mengacak-acak seluruh kamar dan melemparkan tinjunya ke tembok sekuat-kuatnya. Tapi, karena Tembok beton itu sangatlah keras Justin menjadi merasa kesakitan. Ia menjatuhkan tubuhnya di sudut tembok, menjambak rambutnya bagaikan orang yang frustasi.


Justin Pov

dasar grombolan Paparazi sialan, kenapa maereka itu sama saja seperti grombolan griliya?! Memantauku setiap saat dan Menempatkan ranjau kamera mereka dimana-mana. Mereka seperti menganggapku Hewan buruan yang pantas diburu! Mereka tak pernah mau tau bagaimana keadaanku saat itu, kenapa mereka tak bisa mengerti? Sungguh sangat tidak manusiawi!

Tak bisakah aku hidup normal sebentar saja? Mengajak kekasihku berbelanja, menemaninya makan, bermermesraan, bercumbu dan berpelukan tanpa ada bidikan foto dari mereka? Kenapa mererka -paparazi- selalu ada di sekelilingku? 

Arrggh.. aku bisa gila jika memikirkan mereka..!

Pov off

Author Pov

Beberapa saat kemudian, Justin turun masih dengan wajah kesalnya. Pattie dengan segera menghampiri Justin, "Kai tak perlu khawatir, kau dapat menghabiskan waktu dengan sharron lebih lama, karena mom seudah meminta sharron untuk menginap disini" bisik Pattie dengan suara yang sangat pelan agar sharron tak mendengar.  Justin tersenyum kecil dan memandang sharron setelah mendengar perkataan ibunya itu.

Dan sharron yang awalnya sedang meminum teh bersama Pattie pun menggerutkan keningnya, ia sungguh tak tahu apa yang tengah dibicarakan ibu dan anak itu jadi sharron hanya dapat tersenyumkecil.

"Aku pergi dulu mom,," kata Justin "mau kemana?" tanya pattie "kesesuatu tempat.. bye" Justin segera pergi. Ia tak berpamitan dengan Sharron. Entah kenapa sikap Justin menjadi dingin terhadap sharron.


Sharron Pov

           Matahari sudah digantikan oleh bulan, tapi Justin belum kunjung pulang sejak sedari tadi ia pergi. Aku khawatir kemana sebenarnya Justin pergi?. "Mom? Kenapa Justin belum pulang?" tanyaku kepada Mom Pattie yang tengah membaca majalah "Tenang saja.. Ia hanya sedang kesal. Jadi ia suka pulang malam untuk meredakan rasa kesalnya. Jadi jangan khawatir dan kaget, karena dia memang begitu"  jawab mom santai.


           Aku heran, kenapa mom tidak ada rasa khawatir dengan Justin padahal Justin sudah tak ada di rumah sejak tadi siang. Ini malam natal, dan Justin tak ada. Jadi untuk apa aku disini? Bukankah aku disini untuk merayakan malam natal bersama kekasihku? Tadinya aku berharap akan memasang ornamen-ornamen di pohon natal bersama-sama, tapi ternyata Justin tak ada disini, seperti awal rencana.


Tepat jam 9 Malam


           Mom mengajakku untuk membantunya mempersiapkan Hari Natal esok. Tapi karena pikiranku buyar aku menjadi mengacaukannya.

           "Apa kau sakit sayang?" tanya Mom ketika aku mengacaukan pekerjaannya "a'am.. tidak" Dustaku "Benarkah? Tapi kenapa kau seperti tidak semangat?" tanya mom lagi "a'am.. sungguh aku tak apa-apa" jawabku "hem.. baiklahm kalau begitu biarkan ini aku yang kerjakan, kau duduk saja dan istirahatlah" printah mom Pattie "Tapi.." | "tak apa.. ada Trasia(nama pembantu dirumah Justin) yang akan memabantuku" | "Baiklah.. Maafkan aku"

             Aku duduk dengan hati yang bergemuruh di ruang santai, tepat didepan perapian yang tengah menyala. Kenapa aku seperti ini, hatiku begitu khawatir dengan keadaan Justin yang belum juga pulang. Tadinya malam ini aku kira akan menjadi malam terindah, karena akan merayakan malam natal bersama Justin. Tapi nyatanya tidak, ia malah memilih pergi keluar sendirian enatah kemana. Sungguh menjengkelkan!

             Kemana sebenarnya lelaki itu pergi? Kenapa ia pergi tanpa memberitahu kemana ia akan pergi? Apa dia tak tahu aku begitu mencemaskannya? Aku takut terjadi sesuatu yang buruk dengannya..!

              Ditengah banyak pertanyaan di benakku. Tiba-tiba Mom datang dan duduk di sampingku, ia tersenyum kecil. "Tak perlu Khawatir sayang.." Kata mom seakan membaca pikiranku yang tengah kacau "Tapi Justin sudah pergi dari tadi siang, dan ia belum memberikan kabar sama sekali. Apa mom tidak khawatir?" gerutuku "Haa.. seperti yang kubilang tadi, ia memang begitu. Aku yakin ia punya alasan kenapa ia tak ada disini malam ini" nasihat mom dengan memancarkan senyuman diakhir perkataan agar aku tak terlalu khawatir.


----             
               Sedang asik bercengkrama dengan mom. Sejurus kemudian ada suara desisan pintu dari ruang depan, aku tersenyum sumeringah mungkin saja itu Justin. Dengan segera ku tinggalkan mom dan berlalu ke ruang depan untuk menyambut Justin


                Tapi ketika dilihat, ternyata kekecewaan yang ku dapat. Itu bukan Justin melainkan kurir yang ingin bertemu denganku untuk mengantarkan paket dikotak besar. Aku heran, kenapa ada kiriman untukku yang nyasar kerumah Justin? jika ada kiriman untukku seharusnya dikirim kerumahku atau ke hotel.

               "Dari siapa ini?" tanyaku kepada kurir itu "Maaf nona, tapi aku tak tahu. Tugasku hanyalah untuk mengirimnya.."jawab kurir itu "em.. baiklah. Terima kasih" ucapku, kurir itupun pergi. "Siapa itu?" tanya mom yang baru saja menghampiriku "Kurir, dan dia mengirimkan ini untukku" jawabku "Sebuah paket? untukmu?" Mompun sama herannya denganku. Aku mengangguk dan segera membuka paketnya.

                Astaga, sebuah gaun berwarna biru tua. Aku terperenjat dan begitupun mom "Ada sebuah surat sayang" kata mom menujuk sebuah surat yang terselip di sudut gaunnya, ku buka surat itu.


                                      Pakai gaun ini dan temui aku Di Centarl Park Hill    




                Aku tersenyum membaca ini, tulisan yang begitu jelek ternyata masih melekat pada diri Justin Bieber.. Dengan segera ku izin dengan mom untuk menggunakan kamar tamu dan mom mengizinkannya..




BERSAMBUNG.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar