birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Sabtu, 05 November 2011

Song of the Love #part2

CHAPTER 2


Sinar matahari mencuat kedalam ruangan yang tak terlalu luas hingga membangunkan Melody dari alam mimpinya.

Melody mengucek matanya dengan tangan kecilnya dan bangun bermaksud ingin memulai harinya. Tapi saat dia ingin turun ia mendengar suara keributan dari bawah hingga terdengar juga barang yang pecah, ia takut terjadi sesuatu. Dengan cepat ia menuruni satu persatu anak tangga. Tapi saat baru saja turun dari anak tangga yang terakhir, ia melihat dari balik tembok tepatnya di ruang tamu sang ibu dengan pipi yang telah basah sedang di todong dengan pistol oleh lelaki kulit hitam dan besar, lelaki itu juga tidak sendiri laki2 itu bersama 2 org yang sm dengannya.

"Kumohon beri waktu aku sebulan lagi untuk membayar hutang-hutangku tuan, aku berjanji, kasihanilah anakku jika aku mati dia akan menjadi sebatang kara.." Pinta ibu seraya bersujud didepan pria itu "tak ad waktu lagi bagimu! Sudah berulang kali kau berkata seperti itu dan kau tak pernah membayarnya! Soal anakmu, aku akan membawanya. Itu adalah tebusan hutang2mu..! Jack, cari anaknya!" Kata pria yang menodong pistol itu, seorang temannyapun segera pergi dan menggeledah rumah "a.. Kumohon jangan tuan.. Jangan, bunuh saja aku tapi jangan anakku tuan.." Pinta ibu, tapi itu tak menghentikan niat org asing itu.

Melody yang menyadari kalau dirinyalah yang akan menjadi sasaran berikutnyapun segera berlari masuk ke dalam kamarnya. Ia mengunci pintu kamarnya dan lompat ke dalam tempat tidurnya. Ia meraih biolanya yang ad di meja dan memeluknya "sst.. Ada org jahat yang sedang mencariku yuri" bisiknya sendiri kepada biola kesayangannya itu, yuri memang adalah nama yang di berikan melody kepada biola kesayangannya itu. "Anak manis.. Keluarlah kau!" Terdengar suara serak parau dari luar, dengan sontak melody semakin ketakutan ia sangat takut hingga ia mengumpat di dlm lemari pakaiannya.

Terdengar pintu kamarnya didobrak oleh seseorang "anak manis, keluarlah kau.." Suara parau itu kembali terdengar "aku akan mengajakmu bermain di taman.." Tambah pria itu "ayo cepat keluar sebelum aku yang memaksamu keluar!" Suara itu sekarang terdengar sudah tampak kesal, melody yang ketakutan terus memeluk biola kesayangannya itu.

Pria berkulit hitam itupun mulai kehabisan kesabarannya ia mengobrak abrik seluruh kamar melody mulai dari tempat tidur, kamar mandi, dan sudut-sudut ruangan yang mungkin akan menjadi tempat persembunyian seorang anak kecil. Sampai, ia curiga kepada lemari kayu yang tertutup rapih, dan salah satu tempat yang blm ia periksa, mungkin saja itu tempat persembunyian anak bocah itu. Dengan perlahan lelaki itu mendekati lemari itu "anak manis, keluarlah sayang! Aku tak akan melakukan apapun kepadamu. Ayo kita bermain.." Rayu pria itu dng suara lembut. Ia semakin dekat, dekat, dan pada akhirnya membuka lemari itu "dapat!" Seru pria itu mendapatkan melody. Melody berusaha memberontak "aaa.. Aku tidak mau.. Turunkan aku.. Aaa.." Triak melody sekencang mungkin di dlm gendongan pria hitam itu tapi ia masih memegang biolanya, melody di gendong di pundaknya. "Aaa.."

++++

Triakan nyaring melody rupanya terdengar sampai bawah dan telinga ibunya, yang sekarang telah diikat tangannya oleh pria yang satu lagi . "Derek, kumohon jangan sakiti anakku derek.. Bunuh saja aku tapi jangan anakku.." Pinta ibu ketika mendengar jeritan anaknya itu. pria berkulit hitam itu tetap diam menunggu anak kecil yang sedari tadi temannya cari. Akhirnya temannya itu membawa melody kehadapan pria yang menodong ibu. Melody di turunkan oleh pria itu, ia segera berlari ke ibunya "mom, ada apa ini mom? Siapa mereka?" Tanya polos melody memeluk leher ibunya "tenanglah sayang, mereka hanya sedang bermain drama dengan ibu dan kau. Seperti drama yang kita tonton saat di pasar malam, kau ingatkan..? Lalu ibu pinta saat kau merasa takut melihat drama ini, kau harus cepat lari yang kencang menuju taman dan jangan lihat kebelakang okay.. Dan jangan lupa bawa biolamu ini " Kata ibu berbisik berusaha menenangkan rasa ktakutan sang anak yang menangis. Melody mengangguk tanda mengerti, ibunyapun mengusap mata sayu melody "sudah jangan menangis sayang.. Berjanjilah kepada mom jika kau merasa takut kau harus melakukan apa yang mom katakan barusan, nanti mom akan menjemputmu di taman! Dan ingatlah, kau harus tetap percaya dan ingat bahwa dimanapun kamu berada pasti mom akan selalu bersamamu, menemani setiap langkahmu nak.." Nasehat mom "ya mom, aku berjanji dan aku akan ingat itu.." Balas melody mengerti.

"Sudahlah.. Jack, pisahkan mereka berdua. Aku bosan melihat haru biru seperti ini.. Cepat!" Printah pria yang sedang menodong pistol itu, dengan segera melody di jauhkan dari ibunya dan kali ini melody tidak di gendong melainkan hanya di pegangi dengan kencang "rose, sudah siapkah kau?" Kata pria itu, melody melihat ibunya yang hanya pasrah. Melody terus memberontak di cengkraman pria hitam ini.

'DOR'

Lelaki itu menekan peletuk pistol itu, membuat ibu terkujur lemah tak berdaya.

"MOM..." Triak melody berusaha untuk lepas dari genggaman pria itu. "Lari sayang!" Triak ibu dng sisa sura yang ia miliki, mata biru melody mesih terbuka lebar melihat ibunya berlumuran darah "cepat lari!" Printah mom sekali lagi. Dng cepat melody menggigit lengan pria itu dan segera lari dari rumah itu, tanpa melihat kebelakang lagi seraya trs menggenggam biolanya.

Air matanya terus mengucur, tapi ia terus berlari hingga akhirnya ia sampai di taman, yang lumayan jauh dari rumahnya. Ia menangis di sana tak mengerti apa yang terjadi. Ia duduk di bangku taman dekat air mancur. Ia menunggu ibunya, yang berjanji akan menjemputnya disini.

Sorepun menjelang. Tapi ibunya tetap saja tidak menjemputnya disini. Hati melody sangat bimbang. Sebenarnya kemana ibunya? Apa ia lupa kalau ia hrs menjemputnya? Dengan sabar dan setia melody menunggu ibunya walau hingga malam menjelang. Perutnya sangat lapat, tiada org lagi di taman ini. Melody makin ketakutan karena taman ini sangat sepi dan lumayan gelap. Melody berbaring di bangku taman. "Hay nak.. Sedang apa kau disini sendirian?" Sebuah suarapun terdengar...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar