birth

More Info:: http://fantasticstory-fantastic.blogspot.com/2011/11/bagaimana-cara-membuat-icon-burung.html

Rabu, 16 Mei 2012

Im Sorry #part 1

Rasanya ragaku masih tak bisa meninggalkan tempat ini, walau sudah kurang lebih 1 jam aku menapaki setapak demi setapak tanpa dialaskan apapun di atas pasir putih dengan deraian ombak yang selalu membanjiri kakiku setiap kali ombak datang ke tepian.

Memandangi tempat ini, seakan mengingatkanku kepada kejadian 2 tahun yang lalu. Kejadian dimana saat ku masih bersama seseorang yang dulu pernah mengisi lerung hatiku. Seorang Gadis yang kini cintanya tak akan pernah mungkin bisa aku raih lagi.

Dulu aku pernah menyakiti gadis itu dan begitupun sebaliknya, ia pernah menyakitiku. Aku sadar tindakan Kami berdua seperti anak kecil yang saling membalas satu sama lain. Tapi kini aku menyesal karena pada akhirnya hubungan ini tak dapat dipertahankan. Penyesalan memtang terukir pada saat kita merasakan suatu kenyataan yang ada diluar perhitungan kita.



Memori otakku kini seakan memutar balikan waktu.
Aku masih ingat bagaiman waktu saat pertama kali ia menunjukan lekukan senyuman yang terukir di bibir manisnya, waktu ia tertawa renyah ketika aku berusaha membuatnya bahagia, bahkan hingga waktu ia menangis karena perbuatanku yang membuat hatinya tergores perih hingga akhirnya teluka dalam. Sungguh itu masih ada di dalam memori otakku. Percayalah, Rasa itu, kini telah kembali.


~Flashback To 2th years old ago


Saat itu, Aku dan Caitlin, duduk bersebelahan di tepi pantai berpasir putih. Memandangi matahari senja berwarna jingga yang akan terbenam di ujung barat sana. Nyiur angin dan terjangan ombak yang menggulung-gulung menjadi pencair suasana diantara kediaman kami berdua.

Entah apa yang harus aku katakan kepadanya saat itu, aku benar-benar tak tahu.
Hingga...

"Cait.."
Ucapku mencairkan suasana yang penuh kediaman. Caitlin pun membalasnya dengan bergumam dan menoleh kearahku

"Aku senang berhubungan denganmu, tapi, tampaknya hubungan ini selalu berujung pada kecemburuan." ucapku sedikit ragu

"Maksudmu?"

"Maaf.. Kita Putus.. " jawabku pelan.

"Why?"
Lirihnya. Terlihat air mata Caitlin kini telah mengembang di ujung tombak kelopak mata

"Because i found someone else.." Ucapku berbisik

"you're just gonna break up with me because you found someone else Justin?! Kenapa kau setega ini!Lanjutnya seraya meninggikan suara di kata-kata teerakhir.

"I'm sorry. I dont feel sparks anymore! I have to move on.."

Ia memalingkan wajahnya, lalu bediri dengan cepat.

"Okay.. okay.. i don't event love you anymore! You jerk Anyway!"

Pekiknya penuh dengan kemarahan emosional tingkat tinggi, namun setets air mata turun dengan indahnya ke pipinya yang mulus. Entah air mata apa itu.. Aku tak dapat mengartikannya karena aku benar-benar tak paham. Sejurus kemudian ia berlari pergi

Aku yang masih terduduk di tempat awal hanya dapat tercengang. Aku tak tahu peasaan apa yang telah memasukiku saat ini. Aku merasa Jahat namun juga lega karena telah menyampaikannya.

Setelah lepas dari Caitlin kisah cintaku berlanjut dengan Jasmine. Seorang gadis yang telah membuatku berpaling dari Caitlin.

~1st Years Ago

Caitlin Pov

Rasa sesak didada muncul lagi ketika penyesalan itu datang kembali. Sudah satu tahun aku lepas dari Justin, namun entah mengapa aku Belum bisa beranjak untuk Move on..

Hingga pada akhirnya, suatu kejadian telah membuka mataku bila aku harus melupakan Justin. Hatiku begitu tercabik ketika melihat kejadian itu. Sunngguh inilah motivasiku untuk melupakan laki-laki yang telah membuatku menderita..


Saat itu, Saat aku tengah berjalan santai di taman kota. Aku melihat Justin bersama seorang wanita yang sangat tidak asing bagiku, Jasmine.Ia dulu adalah teman baikku semasa sekolah, dia yang dulu juga sangat mendukung hubunganku dengan Justin.

Mereka berdua tampak sangat mesara dengan jasmine yang menyandarkan tubuhnya didada Justin yang tengah bersandar dibelakangnya. Mereka tampak bahagia, Justin tampak berbicara sesuatu terhadap Jasmine hingga wajahnya tampak begitu merona dan berkaca-kaca.

Tak lama kemudian Justin mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya dan Jasmine tampak begitu bahagia. Justin memasangkan kalung itu di leher Jasmine. Mereka saling menatap. Bibir mereka saling menyatu. Tampaknya mereka seperti benar-benar gila cinta

Sungguh hal menjijikan yang kulihat ini sangat membuat hatiku tergores. Ku mundur perlahan untuk berencana pergi, namun sebelum satu langkah aku ingin pergi, tanpa sengaja aku menabrak sebuah patung kecil hingga jatuh, bunyi patung yang jatuh itu membuat taman sedikit gaduh. Aku melihat Justin dan Jasmine melihat kearahku yang begitu konyol.

Jasmine tampak ingin menghampiriku, namun aku mundur perlahan dari tempatku seraya terus menahan air mata dan segera lari sekuat tenaga pergi dari taman terkutuk ini. Aku berlari sampai rumah dengan berlinangan air mata tanpa memperdulikan semua orang yang melihatnya.

Sampai dirumah, aku masih tetap berlari menuju kekamar. Ku banting pintu, dan menjatuhkan tubuhku kekasur dengan bebas. Sungguh rasanya sakit, rasa sakit ini lebih sakit ketika justin memutuskanku 1 tahun yang lalu.

Tak beberapa lama, pintu kamarku diketuk oleh seseorang

"Jangan ganggu aku.. hiks,,hiks,," Pekikiku kepada orang yang ada dibalik pinntu

Namun orang itu malah masuk kedalam kamarku.. Ternyata itu mom

"Hay Dear.. Whatt Happend with you?" katanya.

"Nothing mom.." Dustaku

"Kau bisa cerita denganku sayang.. Apakah ini masalah... Justin?" kata mom sedikit ragu untuk berkata Justin, ia begitu tahu bagaimana pikiranku.

"yeah mom.. I feel so stupid letting him go like that,,! I'm Stupid mom.. I say i even love him anymore. But, now? I'm feel loss.." jawabku seraya menangis lagi. Aku membenamkan wajahku ke bantal..

"Ooh.. comeon dear.. it's been a year since you've seen him" jawab mom yang masih berdiri di depan pintu 

"No mom.. Aku baru melihatnya tadi saat ditaman, dan kini ia bersama Jasmine.. Ia telah menemukan penggantiku mom.."

"Ooh.. okay now.. You just must Forget about Justin..! and move on with your life honay!"

"I can't mom.. i'm really love him! i geve him anymore!" pekikku

Mom hanya bisa diam. Ia berusaha menenangkanku,

"Mom.. Kumohon, aku hanya ingin sendiri, menenangkan diriku.. jadi bisakah kau keluar sekarang dari kamarku?" ucapku

Mompun mengerti dan ia keluar dari tempatku. Aku kembali menangis dan membenamkan wajahku ke bantal. Begitu sesak, begitu perih. Aku tak bisa berpikir dengan jernih. pikiranku kacau, rasanya diriku ini tengah ditimpa batako seberat 1000 kg.


Sempat berfikir untuk aku mati saja. Ku lirik sebotol obat tidur yang berdosis lumayan tinggi. Ku ambil obat itu dan membuka tutup botol tersebut. mengeluarkan banyak pil


Ku lirik lagi meja tempat tidurku yang terdapat banyak foto. Fotoku bersama keluarga, bersama teman, dan.... Bersama Justin. Aku tak tahu apakah aku setega ini meninggalkan mereka. Meninggalkan orang yang kucinta. Bagaimana dengan orangtuaku dan teman-temanku? Aku melakukan ini hanya karena satu orang, namun akan membuat luka kehilang bagi banyak orang.

Ku lempar pil-pil itu dan botol obatt tidur itu jauh-jauh. Ku kembali terisak dibalik bantal.




Di samping tempat tidurku, terdapat sebuah buku. Diary..
Aku berusaha untuk menulis apa yang aku rasakan. Menuangkan segalanya di atas kertas putih

  Do you know what i think hurts the most? The feeling of being replaced. It's like no matter what you did , it wasn't enough. And no matter what you do to try and capture their heart again, it doesn't seem to work. And you suddenly left thinking that you'll never be enough. and sudden sadness captures your heart that never really leaves. Sometimes the things hold you together and that tear you apart, are the same things. I loved him. deeply. I though he was the one i though we'd spend our live together, forever. But he hurt me, a lot. and after i realized he moved on.. there was to much emotion and pain inside of me. And the only way to get rid of the pain, was to die. Hoping he'll realized that i died, because i was in love with him. But sadly, he wasn't in love with me. So who am i to say, that he still need me?


4 bulan kemudian

Kini ku berhasil menemukan pengganti Justin, ia adalah Louis Tomlinson #aahSuamiAkuDiRebut. Ia berhasil membuatku untuk Move on. Dirinya juga lebih baik dari Justin. Ia mampu membuatku selalu tertawa, bukan membuatku selalu menangis. Kini, kehidupan cintaku dimulai dari awal lagi.

Justin Pov

Ternyata keputusanku untuk meninggalkannya dan berpaling dari Jasmine itu salah. Ia tak sepenuhnya mencintaiku..


Saat ini, Tubuhku rasanya ingin ambruk ketika melihat semua ini. Jadi dia telah menemukan kisah cinta barunya??

Kini aku tengah berdiri di sebrang rumahnya, dengan membawa setangkai bunga mawar kesukaannya dan berniat ingin meminta maaf dan mengajaknya untuk kembali bersamaku.  Namun, tampaknya ia sudah bahagia dengan orang lain.

Ia tengah bercanda gurau seraya bermain semprot-semprotan dengan selang air bersama pria lain, seraya sesekali bercumbu dan berpelukan. Ia tak pernah seperti itu saat masih berhubungan denganku. Ternyata ia sudah berbeda. Kini aku hanya bisa memandanginya dari jarak jauh.. Jadi beginikah rasanya?

Hay, kenapa aku bisa berpikir seperti ini? kenapa aku menjadi seperti cemburu?
Sudahlah, dia sudah bahagia dengan orang lain..

Ku tinggalkan tempat ini dan menjatuhkan bunga mawar yg kubawa dan pergi pulang

Flashback off..

Sudah, Begitu sakit jika ingatan itu di korek lebih dalam..

Sore tampak akan menjelang.  Aku berdiri tepat di atas batu karang yang lumayan terjal, Angin bertiup sepoi-sepoi menghantap tubuhku dengan kerasnya. Bunyi burung khas pantai juga terus terdengar. Terdengar dari belakang seseorang memanggilku. Ku berbalik dan ternyata itu adalah selena, ia berdiri tegak di belakangku, menungguku. Ia menghampiriku,

"Masa lalu, adalah hal yang indah. Tapi, masa dimana kamu berdiri saat ini akan lebih indah dari masa lalu Just.." Ucapnya yang seakan tahu betul bagaimana isi perasaanku.

"cih.. Kau tak tahu apa-apa tentang masa laluku sel,," ucapku acuh dengan senyum kecut

"Tidak, aku tahu just.. Aku tahu! Apakah kau tak sadar akan kehadiranku selama ini? Jadi, ku mohon Lupakan Caitlin just,," perkataan selena membuatku tersentak, aku tak tahu harus berkata apa, aku hanya bisa diam..

" Kau tak tahu aku selalu memandangmu dari kejauhan. Ketika kau masih berhubungan dengan Caitlin sampai kau berhubungan dengan Jasmine! Aku ada disana Just! a... a... I love you Just.."

Semakin jauh selena berbicara semakin tersentaknya diriku. Apa-apaan anak ini, berkata seakan ia tak pernah sadar siapa sebenarnya dirinya..!

Aku berjalan kedepan, melewatinya dengan acuh dan tak sedikitpun meliriknya..

"Mau kemana?!" triak selena saat aku tak jauh dari dirinya

"Pulang!" jawabku tanpa berbalik lagi ke arahnya. Aku begitu tak peduli dengannya, aku tak peduli!

1 hari kemudian
Home Justin

Pagi ini. Seperti biasa setelah mandi dan sarapan aku akan pergi berolahraga disekitar taman. Tapi, sebelum berjalan keluar rumah, aku melihat kotak posku terisi oleh beberapa surat. Ya tuhan, sudah berapa lama aku tidak melihat kotak surat??

Surat yang pertama kali kulihat membuat aku tercengang hebat. Rasanya tulang yang ada di tubuhku ini sudah rapuh hingga tak bisa menopang tubuhku lagi.

Surat itu berisi:::

                          UNDANGAN PERTUNANGAN CAITLIN BEADLES DAN LOUIS TOMLINSON

#AuthorIkutanNyesekKyaNtin -,-..

Acara itu akan di adakan malam ini.




BERSAMBUNG..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar